TRIK MENGHADAPI BERBAGAI MACAM KARAKTER SISWA





Banyak guru mengeluh setelah mengajar dengan berbagai ucapan yang arahnya memojokkan siswa. Siswa di kelasku nakal-nakal. Siswa di kelasku malas-malas. Lain lagi, di kelasku rata-rata perajuk. Waduh, kelas saya malah malas poll..! Kalau di kelasku, siswanya periang tapi tidak perhatian. Keluhan itu tambah menumpuk seperti gunung. Ujung-ujungnya, guru tidak bersalah dan siswalah yang bersalah. Oh! Tidak. Siswa memang seperti itu sifat dan sikapnya. Jika tidak seperti itu, dia bukan siswa lagi tetapi orang yang telah keluar dari bangku sekolah. Taget sekolah adalah mengubah sikap anak dari belum bisa menjadi bisa, dari pemalu menjadi pemberani, dari bodoh menjadi pintar, dari berpikir konkret ke berpikir abstrak, dari penguasaan sederhana ke penguasaan kompleks, dari nakal ke santun, dan begitulah seterusnya. Nah, jika siswa tidak dapat berubah seperti perubahan yang diharapkan di atas, berarti guru tidak berhasil dalam mendidik siswa.Ingat, tugas guru bukan saja mengajar dengan memindahkan ilmu semata melainkan mendidik siswa menjadi manusia yang manusiawi. Untuk itu, guru secara total harus dapat menguasai kondisi faktual kejiwaan siswa. Tiap tingkah laku dan perubahannya perlu dicermati guru sehingga diperoleh ketepatan perlakukan.Kata orang, setiap siswa membawa sifat masing-masing. Kata-kata ini sepertinya tak terlalu salah. Banyak memang sifat siswa yang sebaiknya diketahui para guru. Dengan begitu, guru juga dapat mencari cara menghadapi siswa mereka. Berikut ini sifat siswa yang perlu diketahui dan difasilitasi siswa.1. EGOISUmumnya, siswa yang egois maunya menang sendiri. Dia tidak mau mendengarkan orang lain dan harus dituruti semua keinginannya. Bila tidak, segala jurus ancaman pun akan ia lontarkan, dari mogok perintah, mogok belajar, mogok perhatian, dan tak mau belajar sampai berteriak-teriak di kelas maupun di luar kelas.Yang harus dilakukan:Jangan panik bila menghadapi siswa yang egois. GURU Tidak perlu marah, hadapi dengan lembut dan sabar. Yang terpenting adalah memberikan pengertian dan pengarahan.2. PERAJUKCiri siswa perajuk adalah suka ngambek dan cenderung cengeng. Hampir sama dengan siswa egois, hanya saja siswa perajuk belum tentu keras kepala.Yang harus dilakukan:Bila siswa gampang merajuk, cobalah untuk membujuknya. Jangan dengan kekerasan, karena hal itu justru akan berdampak tak baik bagi perkembangan jiwanya. Aapalagi, kekerasan dilarang undang-undang perlindungan anak lho.3. PEMALASSifat siswa yang pemalas biasanya tidak mau mengerjakan pekerjaan atau tugas yang diberikan padanya. Ia mengandalkan orang lain untuk mengerjakannya.Yang harus dilakukan:Beri siswa pengertian dan contoh. Misalnya, setelah duduk di bangku kelas, tempat duduk harus dirapikan. Ajak ia untuk turut serta melakukan kegiatan tersebut.4. NAKALSifat nakal atau bandel wajar dimiliki oleh siswa. Biasanya mereka cenderung aktif, usil dan tak takut bahaya. Selain itu, siswa umumnya juga punya banyak akal.Yang harus dilakukan:Jangan bosan menasihati dan membimbingnya. Arahkan anak agar menjadi anak yang baik dan sopan. Yang penting, jangan dimarahi.5. PENDENDAMCiri siswa pendendam adalah "hobi" menyimpan rasa sakit hati dan berusaha membalasnya di kemudian hari.Yang harus dilakukan:Jangan biarkan sifat pendendam bersarang dalam diri siswa. Pasalnya, sifat ini bisa merusak mental mereka. Berikan pengertian pada siswa bahwa "sifat mendendam" itu tidak baik. Selain dilarang agama, nantinya juga akan membuat mereka dijauhi oleh teman-teman mereka.6. PEMBERONTAKUmumnya, siswa yang memiliki sifat pemberontak susah diatur, kemauannya besar, dan merasa dirinya selalu benar. Yang lebih sering terjadi, mereka tidak peduli dengan omongan orang lain.Yang harus dilakukan:Pendekatan diri adalah jalan terbaik menghadapi anak pemberontak atau suka membangkang. Sebagai orang tua, Anda harus pandai meredam emosi. Berbicaralah dari hati ke hati.7. PEMALUMenutup diri, tak banyak bicara, itulah sebagian ciri dari anak pemalu. Selain itu, anak pemalu juga terkesan kuper alias kurang pergaulan.Yang harus dilakukan:Mengikutsertakannya dalam kegiatan sekolah, seperti tari, karate ataupun vokal grup. Degan begitu, mereka akan terbiasa berhadapan dengan orang banyak.8. PERIANGUmumnya, siswa periang memiliki banyak teman, karena kepribadian mereka yang hangat. Mereka jrang sekali murung dan selalu bergembira.Yang harus dilakukan:Anda perlu mengingatkan siswa agar dapat menempatkan diri kapan harus gembira dan kapan turut merasakan duka orang lain.(diramu dari www.kompas.com/kolom perempuan/beranda/diakses 24 Mei 2008)


BAGAIMANA SEBENARNYA PACARAN MENURUT ISLAM ITU ....??????
Contoh Pacaran Islami ala Ibnu Qayyim Al-Juziyah (6)14 Nopember 2007 — M Shodiq Mustika
Az-Zubair bin Bakkar telah meriwayatkan dari ‘Abbas bin Sahl As-Sa’idi yang telah mengatakan:
Ketika kami berada di negeri Syam, tanpa sengaja bersua dengan seorang temanku. Dia berkata: “Bagaimana kalau kita pergi menjenguk Jamil [kekasih Butsainah] yang sedang sakit keras?”
Maka kami masuk ke dalam rumahnya yang saat itu nafasnya tersengal-sengal karena sedang meregang nyawa, dan saya merasa yakin bahwa yang dirasakannya itu tiada lain karena sakitnya rasa sakaratul maut.
Namun demikian, dia memandangku dan bertanya: “Hai Ibnu Sahl, bagaimana pendapatmu tentang seorang lelaki yang sama sekali tidak pernah minum khamr, tidak pernah berzina, dan tidak pernah membunuh seorang pun, lagi dia mengakui bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah?”
Aku menjawab: “Menurut dugaanku, dia orang yang selamat dan aku berharap dia dapat masuk surga. Lalu siapakah yang engkau maksudkan?”
Ia menjawab: “Aku sendiri.”
Aku menyangkal: “Demi Allah, menurut hemat saya, engkau tidak selamat mengingat engkau selalu merayu Butsainah selama 20 tahun melalui bait-bait syairmu.”
Ia menjawab: “Semoga syafa’at Nabi Muhammad saw. tidak dapat mengenai diriku pada hari Kiamat, sejak permulaan hari akhirat dan penghujung usia dunia, jika aku pernah menyentuhkan tanganku itu ke tubuhnya untuk melakukan hal-hal yang mencurigakan (dilarang oleh agama).” [Maksudnya, sesungguhnya Jamil tidak pernah menyentuhkan tangannya ke tubuh Butsainah.]
Kami masih tetap belum beranjak dari pembaringannya dan tetap menemaninya sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya. ( diposting oleh : Rudi IC )